Seni kriya merupakan cabang seni yang dapat menghasilkan benda yang
dibuat dengan alat sederhana atau mesin, dengan mengandalkan bahan yang natural
dan buatan, bertumpu pada keterampilan tangan dengan muatan nilai estetika
(keindahan) etnik budaya nusantara.
Seni kriya berdasarkan alam dibagi menjadi 3, yaitu
1.
Kriya
mempunyai konteks dengan budaya, misalnya pada keratin contohnya adalah
a.
Busana
adat
b.
Benda
perabot yang punya perlambang yaitu gamelan
c.
Senjata
pusaka yaitu keris, tombak, dll
2.
Kriya
mempunyai konteks dengan agama dan kepercayaan
Artefak
yang berkonteks agama atau kepercayaan yaitu totem, senjata, topeng, perahu,
wayang kulit, arca, dll
3. Kriya mempunyai konteks dengan industri rakyat
Benda
yang mempunyai nilai guna praktis, bersifat universal, dibuat dengan kerajinan
industry dan kerajinan tangan.
4. Kriya sebagai benda seni
Produk
yang dibuat untuk diperjualbeelikan dimana-mana, yaitu perhiasan, perabotan,
dan cinderamata
Karya kriya dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
1.
Karya
fungsional (tetap memanfaatkan unsur kriya)
2.
Karya
terapan (tetap memanfaatkan unsur kriya)
3.
Yang lepas
dari segi fungsi (seni murni)
3 istilah pada kriya, antara lain :
1.
Kriya
tradisi = klasik masa lalu
2.
Kriya
bisnis = diperjualbelikan secara missal
3.
Kriya seni
= untuk tujuan seni personal
Perbedaan kriya dan kerajinan :
Kriya = mengutamakan
kreatifitas ekspresi, keahlian diajari secara khusus, dan mempunyai nilai
khusus
Kerajinan =
mengutamakan ketekunan, keterampilan turun menurun, tidak mempunyai nilai
khusus, benda pelengkap sehari-hari.
Contoh bahan yang dapat digunakan untuk membuat karya kriya dapat diklik di :
1. Kriya Kayu
2. Kriya Kulit (1 , 2 )
3. Kriya Tanah liat merah
4. Kriya Batik (Batik Tulis, Batik Jumputan)
5. Kriya Logam (Alumunium)
Contoh bahan yang dapat digunakan untuk membuat karya kriya dapat diklik di :
1. Kriya Kayu
2. Kriya Kulit (1 , 2 )
3. Kriya Tanah liat merah
4. Kriya Batik (Batik Tulis, Batik Jumputan)
5. Kriya Logam (Alumunium)
0 komentar:
Post a Comment